Pengolahan Limbah Cair Industri Alkohol Menggunakan Mikroorganisme

Pengolahan Limbah dengan STP Membrane Bio Reactor (MBR)

STP Membrane Bio Reactor (MBR) adalah salah satu teknologi pengolahan limbah cair yang menggabungkan proses biologis dengan filtrasi membran. Teknologi ini memiliki keunggulan dalam mengolah limbah cair dengan efisiensi tinggi, menghasilkan air bersih dengan kualitas yang sangat baik, dan memungkinkan pemanfaatan kembali air untuk keperluan industri atau komunal.

Proses MBR ini menggunakan mikroorganisme yang berfungsi untuk menguraikan bahan organik dalam limbah cair, sementara membran berfungsi untuk memisahkan padatan dan mikroorganisme dari air yang sudah terdegradasi. Hasilnya adalah air limbah yang sangat bersih dan aman untuk dibuang atau digunakan kembali.

Baca juga: Teknologi Terbaru untuk Sewage Treatment Plant atau STP Industri dalam Pengolahan Limbah Pabrik 2025

Keunggulan teknologi STP Membrane Bio Reactor antara lain:

Grinviro memanfaatkan teknologi MBR untuk membantu industri dalam mengolah limbah cair mereka dengan cara yang lebih efisien dan ramah lingkungan, tanpa menghasilkan polusi atau limbah yang berbahaya.

Sudah Paham Perihal Teknologi Pengolahan Limbah?

Demikian beberapa teknologi pengolahan limbah untuk mengatasi pencemaran lingkungan akibat limbah cair industri. Selain solusi tersebut, Anda juga dapat memanfaatkan jasa pengolahan limbah menjadi air bersih oleh Tanindo. Tanindo telah mengimplementasikan instalasi pengolahan air limbah atau IPAL.

Dengan bantuan tenaga ahli di bidangnya, Tanindo dapat membantu mengatasi masalah pengolahan air limbah dengan mudah. Jangan ragu untuk menghubungi Tanindo sekarang dan dapatkan jasa IPAL.

PT. Tanindo Anugerah Nusantara merupakan sebuah perusahaan jasa Water treatment Indonesia yang bergerak di bidang pengolahan air bersih, air minum, dan air limbah, yang didukung oleh tenaga yang berpengalaman dan terlatih.

Tanindo telah mengerjakan berbagai proyek pengolahan dan penjernihan air dari Sabang hingga ke Merauke dengan skala project dari yang kecil sampai yang terbesar.

Tanindo juga dapat bertindak sebagai konsultan maupun kontraktor untuk banyak perusahaan air minum dalam kemasan ataupun isi ulang di berbagai wilayah Indonesia yang berupa pembuatan sistem air minum karyawan untuk pabrik-pabrik dengan jumlah karyawan skala menengah hingga padat karya (> 2000 karyawan).

Di dalam setiap pembuatan sistem pengolahan limbah maupun air, kami menerapkan standar-standar yang sudah ditetapkan oleh pemerintahan Republik Indonesia yang berkaitan dengan Standar SNI, BPOM, AMDAL, KAN, MUI dan ISO.

Tunggu apa lagi? hubungi kontak Tanindo sekarang.

%PDF-1.4 %âãÏÓ 1 0 obj << /Kids [2 0 R 3 0 R 4 0 R 5 0 R 6 0 R 7 0 R 8 0 R 9 0 R 10 0 R 11 0 R] /Resources 12 0 R /Type /Pages /MediaBox [0 0 595.275591 841.889764] /Count 10 >> endobj 13 0 obj << /Metadata 14 0 R /ViewerPreferences << /Direction /L2R /PrintClip /CropBox /DisplayDocTitle false /PrintArea /CropBox /HideToolbar false /HideWindowUI false /CenterWindow false /ViewClip /CropBox /ViewArea /CropBox /NonFullScreenPageMode /UseNone /FitWindow false /PrintScaling /AppDefault /HideMenubar false >> /Type /Catalog /Pages 1 0 R /PageMode /UseNone /OpenAction [2 0 R /XYZ -32768 -32768 1] >> endobj 12 0 obj << /Font << /F5 15 0 R /F4 16 0 R /F3 17 0 R /F2 18 0 R /F1 19 0 R >> /XObject << /Img3 20 0 R /Img2 21 0 R /Img1 22 0 R /Img7 23 0 R /Img6 24 0 R /Img5 25 0 R /Img4 26 0 R >> >> endobj 2 0 obj << /Resources 12 0 R /Type /Page /Parent 1 0 R /Contents 27 0 R /MediaBox [0 0 595.320 841.92] >> endobj 27 0 obj << /DecodeParms [null] /Filter [/FlateDecode] /Length 7671 >> stream xÚÄSMK1½çWÌ1�nœd“&ñ¦¢Ò"Å�EâaKµ-n[ÔÑ“?Ý™l?õ*exó&ÃÎ{™ \ cñ&n(PŸ3�PPnRŠf”Egt²ÐŸ¼.™r»®F<À\D�XÆà¡ú§•8º0K¨^Úÿ!êD�)BHA;D´ª™x”·+eäˆbªŠ®„§cŠwU˜®\šP,ÔSÕçI9�SZíIèîIèШFBï•iÚš”�òFÛtN­\µúœ\~qKÍ•;åˆßô1õÁµY¦¦ÿ%ÿ`vZo÷|<†lä59ñ¼µlœoç£I6ÕP�3¸ÊÛãÉ«C/Ii“Ž‘$ù=qÃõÌ“væ³z}±¾ÝèÍó;`rµ¹üe.ñøÉ‹ }Qž�G=¸WEÈO¤áÓÚê¬WŒØ_ ÿÿ¼U±!Ýý F®�²š5ÑS?ÂMÿ°½xçÆ-MS <Ê{­&'Ī件d·ì­Ûñ©Y¯iždEá^…@‘?Ï­•s„b™¯Ï[Ù=‚0>”b9ôø÷‘\ ßWÞz‚ÿþ$™¥žŸÔûF~^ˆübΑ*ó0õá­q_:Aqpbê€Â:•úL™ñµ&ÓAoÅ6�˜Ò)¤ŠýÌ� <‹9š.³ê½g§ê¢o^=ˆ=¯7Òê¾ ÿÿÌ•M„ …¯#›I þ‘7Ž1Æ�Êý¯âkqÀ Æ-.X@«é×÷(ùÁî ¿ú¶IȆH1ËÀZ_PnI[¡ÜÔ/³·Š)¾Xkãƒ}UƇD…h*>Ô¹ÙƒtËU:è$_¹=§ü}(ñŠúЦ†\Ô…0‚m¡ª3m_ÀˆŽ‘¡9…$EKØ"œQƒ‹j?0.±µ yD¾EãOù'÷¥>Ww ÿÿ¢Ož10�—±h®e?xq„5í@’�.ä‚á‘ œÀYªÀL‚KEOˆ2°AÀ„…0Ìr…–)ÐÒÓi¨´ŸGšyXÖæ�…±ž©)¤idŠ’΀1lª‘“ n[ÝnvoX虂tZbxÛŠ�g ÿÿñiTrÂÊ&CcH‹Þ>ê kênkd‚Æ€t:ˆ(þù FˆÈ§kùŠ5ٛ郼`Žá- Su ½;Ïl`âO¹ÔÃÌ�j ¸ã� Í?#ǧ@éä™Ð8  xà§RÓÐ20öttÄX#¢©(“*Ù3µ4u-hç×!˜àÝC ÿÿBËF f–à!,X¢_1Æ™A-ŒÁcjhnp·é™€pÐ݆›J…�K�ÆhJÀ)5sà]nlk0¢¹<…¶ƒ‰Ä»ÐÄHÏ 2n€ï&ˆá/Pö/Q õ!L5@Õ{6xè+< hö|ð !ÄS ÑcØH d`0®§

Limbah merupakan hasil dari berbagai aktivitas manusia, baik itu di sektor industri, rumah tangga, maupun kegiatan komersial lainnya. Limbah bisa berupa bahan-bahan yang sudah tidak digunakan lagi atau limbah dari proses produksi. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah dapat menjadi sumber utama pencemaran yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, pengolahan limbah menjadi aspek penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Pengolahan limbah bertujuan untuk mengurangi dampak buruk limbah terhadap lingkungan, mengubah limbah menjadi sumber daya yang dapat digunakan kembali, serta mendukung upaya daur ulang. Pengolahan limbah terbagi menjadi berbagai jenis, seperti pengolahan limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Setiap jenis limbah memerlukan teknik dan proses pengolahan yang berbeda sesuai dengan karakteristik dan tingkat bahaya yang dimilikinya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pengolahan limbah, termasuk pengolahan limbah cair industri, teknologi terbaru dalam pengolahan limbah, serta contoh penerapan pengolahan limbah ramah lingkungan dari perusahaan seperti Grinviro.

Pengolahan Limbah Secara Fisik

Pengolahan limbah secara fisik ini dengan pemisahan material pengotor yang terlihat secara kasat mata dan memiliki ukuran yang relatif besar menggunakan metode penyaringan atau perlakuan fisik lainnya. Proses ini melibatkan tahapan seperti:

Proses di mana partikel-padat yang lebih berat dalam limbah cair akan mengendap ke dasar tangki atau wadah. Dalam tahapan ini, limbah cair dibiarkan diam selama periode waktu tertentu, sehingga partikel-partikel padat dapat terpisah dari cairannya. Hasilnya adalah air yang lebih jernih yang dapat kita ambil dari permukaan.

Metode di mana partikel-padat yang lebih ringan daripada air akan melayang ke permukaan limbah cair. Dalam proses ini, udara atau bahan kimia tambahan diperkenalkan ke dalam limbah cair untuk membentuk gelembung-gelembung kecil yang menempel pada partikel pengotor.

Gelembung-gelembung ini kemudian mendorong partikel-partikel tersebut ke atas, sehingga dapat berkumpul dan kita buang dari permukaan limbah.

Metode yang melibatkan penggunaan bahan adsorben yang dapat menyerap zat pencemar dari limbah cair. Bahan adsorben tersebut biasanya berupa karbon aktif, zeolit, atau resin khusus.

Ketika limbah cair melewati media adsorben, zat pencemar menempel pada permukaannya, sehingga air yang keluar dari proses ini menjadi lebih bersih dan bebas dari zat-zat yang tidak diinginkan.

Metode memisahkan padatan kasar dan material kasat mata lainnya dari limbah cair. Metode ini melibatkan penggunaan media penyaring seperti kawat berlubang.

Kain kasa atau saringan dapat menahan partikel-partikel kotoran berukuran besar secara sementara, sehingga memungkinkan air untuk melewatinya saringan tersebut. Dengan demikian, material-material yang lebih besar dapat kita pisahkan secara efisien.

Pengolahan Limbah Ramah Lingkungan dari Grinviro

Grinviro merupakan salah satu perusahaan yang berkomitmen untuk menyediakan solusi pengolahan limbah yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan teknologi canggih dan prinsip keberlanjutan. Dalam menghadapi tantangan pengolahan limbah industri, Grinviro mengembangkan berbagai sistem yang mengintegrasikan teknologi terbaru dan ramah lingkungan, termasuk teknologi pengolahan limbah cair dan padat. Beberapa sistem pengolahan limbah yang diterapkan oleh Grinviro antara lain adalah STP Membrane Bio Reactor (MBR), WWTP (Wastewater Treatment Plant), WTP (Water Treatment Plant), dan Zero Liquid Discharge (ZLD).

Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai setiap teknologi pengolahan limbah ramah lingkungan yang digunakan oleh Grinviro:

Zero Liquid Discharge (ZLD)

Zero Liquid Discharge (ZLD) adalah pendekatan pengolahan limbah yang bertujuan untuk mengurangi limbah cair hingga titik di mana tidak ada cairan yang terbuang ke lingkungan. Dalam sistem ZLD, semua air limbah yang dihasilkan dalam proses industri diproses, dikondensasi, dan didaur ulang kembali untuk digunakan dalam proses industri atau menjadi air yang aman untuk dibuang tanpa mencemari lingkungan. Dengan menggunakan ZLD, industri dapat mencapai pengolahan limbah yang lebih ramah lingkungan, menghemat air, dan mengurangi dampak terhadap sumber daya alam.

Beberapa keuntungan dari penerapan ZLD oleh Grinviro adalah:

Sistem ZLD yang diterapkan oleh Grinviro mendukung keberlanjutan perusahaan-perusahaan industri dalam mengelola limbah cair mereka, memungkinkan mereka untuk beroperasi dengan lebih efisien dan lebih ramah lingkungan.

Pengolahan limbah ramah lingkungan merupakan bagian integral dalam menjaga kebersihan lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam. Teknologi pengolahan limbah yang diterapkan oleh Grinviro, seperti STP Membrane Bio Reactor (MBR), WWTP, WTP, dan Zero Liquid Discharge (ZLD), memberikan solusi inovatif yang membantu industri untuk mengelola limbah dengan cara yang lebih efisien dan ramah lingkungan

Hubungi tim kami untuk konsultasi lebih lanjut terkait pengolahan limbah industri

WhatsApp: +62823-4811-4479

%PDF-1.6 %âãÏÓ 318 0 obj <>stream ïşM«ûğæ¢7›‡½‘ôw¥*Ù\2‘[ó:8 × .áoº¬ ¶ròMù`òò‘Fˆ İÕŠ˜ï7 Û'àRs£ííNu¨Zb�•wMÔÉxhıĞ�"¼UÍE§¼xy²�tü朇;wW�èÑ}±+¢ß r‚�»b©ÜDã„Ïâîã.îa “¥¾ÄöÂ>‰³¦ı½£ÈsP[]PfxÂAmGôŸHYßÛFwêDÊl*;çĞí^d±ò�(‘sùÿ¹Àè`Z†²ıp×´z8/)Ò²’\hE…«/A’ö�=â’Ò–‡+©š��òœzt¨»y”ˆL ±ê±¦ô#Ö¦y endstream endobj 319 0 obj <>stream m 5€?é¸Q\]{İÆ‹±¡—鋬è2w~îq²†Zu-NB[‡İ¬aå%¹<,ş¥J)~é­ùÌ›˜ì7I㬀ş¶–»Z14¯‘©9xëæÏK9έŒÂ`?óÀàE endstream endobj 320 0 obj <>stream gM�ÊùßæW{E£Õ«Xèœeæ(q‰á€ºâÀ(cûÿbíŠ`ŒI1$Á7–út ÚiÀšê)ÂZÌ@´`½ì5‘ı¦ıÔkШ=ş}{jÌgهܩµúòâÈ¢ Í»s4!°n›üÚ�ÖgÆ7Jf*Ìо�ñ%6ÿ¤X\ÎyÇ»ê0zp�QM+õ­2¥µê)šeH6I`Nt+=¡�I:–°£\>�™Ë[‘}~ë}¶L]ôÛO˜GŸmÉöœ!ä0æğ’ÌE å(™}­¦BŞáSÌ�ŠòIé× éàd-úM´ìéêÏÂh]Ïí÷>»[÷àiâ4bÒåœÙ€,-¡FpÁUkÚÏJíÁä•i¯ÜĞDÉnÈàjaxÚ“juÿÁ3#וФoÈZdF�º!²9U³wc;�’¨®F®ï~ğ‚~ØÅØ묽 B«}=ôÜ ‚}QÍ iùs3ª€ç+p1ŒÍKC…Ã/ºğ�Û ÍxoÉQQcH)ª¾’´%ß�,u2>ö�,7ÖÜùyV�©ŒÓ=¨æ�efc9gÀ¾³çÌ9’�"Œ…x�5íBn«1jœ8I³+¶hçÂ��<ß1jÅ‹ê![î;ÓOŸİ«¼4|‡|åxXõܾ¾ÜúO¤�¦% Ê'I .ȵÛÄá…TC/Û­ gd�;~çv?{ÓÆÌjÖÄíc":úş �Ö¤ñ !r.YÓüÉÆÎßaõrCJ^ƒ’"<]=õ¬ô¨zÀ�)O\³àˆwbí%À CNÅd¾.yø)¾'c�Â�éw®¨·pT �¸)¤×¹_÷²€ãikhÆùkèXÈeĞ5ªGAğ•ÜşrˆÇÇ) xì].O{„ ˜‘¼¹ùÖS$FõhHœ¾š*е“D0I[§§}@ò¼Bn 'åš¾çË ™D|ŒµÑ“ U6ñÉLXNÒ 'BÁòœ\\É„1üÚøt„éÎi�øbVú`ÅÒ#:âñWÆuÇ:t4Ú.W¼xV•Œ (Jü·K^›�ÓzR!róh§ ÇSv�yÍÉqùg0_§ËÖÃ�¼•û`¦.çâ¥öí ÌSÁ7tmò�×o2�zXûïišHhw8Gȧ ø>æ&̽2 2gäey£ûΟ§^H—.˜&œ�†æE�x‡É¹Usšğd7ô–d¬F½«IRô–ù_�Aş¸kéÂÕÁ²6æ½wD�Ï­-(*W4¬šiñå�ºK4˜�zròµìm>^J„Wª’ ÔÖ£›Ãö‚ìä—9:�†ÂhÙV¡Áº +k‘o"éçíW¡¯¹¸¢�+Û}V7Fcó&ÉæF{zZªßaŸİé´hãÅ~ hùŒm´‡æ�Ÿ0¦½¬Z¹AÜ›b-ŠÃ²2¼'K½ÁE%2ÉQC X„ ×vúNŠ¶æ¬0èÓ×ÇÛš—6€1ïIǶ!]oq÷—9bDG¦3tªÜÂ(xá`ÕØjEøÙˆjn›¨Ëö …Êü£ƒPt[†«§±qLaóÕ)OA_‰× [®“ÊIavfş†H”ªG¯xј-̹‰²@Kc:bQÉltšôœ9†óg�¢‚\ܦœ÷Kş>IÛI™MsQã,)<¤eCFj›H&pˆˆş¿¤é8ß$˜pmœš³ÁŒ¶EXá[�¹æt&«tšrôtÆæKÒ¥ñ�-9IëFp?ú“�1NŠ�ÚâßP÷¸_]`.�O¦y1r¢6å8�×­à “ übDÖÈ­0@Î�å®�mpoU™1Æ Y¿vSuœ%–Ä� endstream endobj 321 0 obj <>stream Æø} ç§è߬£êC&pbÿî-3-Çtüìè·È~¯}O˜BµN»/]€¨MôîD5¯\).®{#N'¶³ÇÏèÕØÈfE ÿËëZ4)´�0Í¿ÇP©£¼@8)I‹Uê§ëğtQ»z»ıÚûz�Ä}Ø~øú^%KÕ‘šéX0ÊkÛÿ2¦ô{LUiÒ1ã͇U�{ô\šÅg÷Àğæ©jö�¢?ô‰iƵó9¿ˆ²E[ïHlü·T-xşªÓ‹¨ÉCŸm€,˜ù9¿i³hşiº[ÆïÒI¥ê�¨Éf�:‹VAoíÒyÕô9>Gø¥Î—=â…Q´"»h#`3¿Üéw%Ø'Ğö^¨˜:ö òÏài˜¯N; ZÚîª&!S™{Dìı·‘çg£àOŸietÂOnè‘͵²1`Š.r©ı‚ ‡# æ.‘¯øò�Ğ#-Îæâ;¥7[ú•)¡«E‡9»?ܲÀn2ğ�qJ TÏ& ½ÅhÊEL$fğ‹�¥MÄM7¦“İb~8(ıõ-vm·Ä¥9z>6ÑêuÙmBb‡º¢œtñ¾7�¡ô\¨Dš‰.÷cºŸ=èXˆÖÚEêÓ¤ûUNp‡Õê‡× }È>…Ÿ¿+lø’�£. ÛèE$bºMiŞf‚�OÖm3°r0P ×®ò#¶Ê’©Ø]ÀGÿfÍÅûàö°Ñ=à_�½E®" Y…0¹4Ãëİ®)™—Gª=ºæén±Š­ÍÎÌ4?»t%p«Íœ0,`VõèbcŞŞöö0F;‚¶�Ôé_±.¼›^ñs5ŞnØà$á8uÖÌ®›E³2Kµğ¢4ÉH8\æ¥õêÖîá8 ô�7bÖášÁØÚœ»[KìŞ„�¶‘z‰‚ëóÑ» €¤�2/:•Ã¸!G›d†nàò½ki¹.²4�‡¥æir¦ö ßÿùN”†®)éƒ:+ÓÌl ´£ÇüF§\Ó{âV·A™ BÔ~p1ÓsNBæüº€æN¹7—×�|� Ï�ÙŠCrÍ‚ãÆé@oˆD� –“¢Gõ®I™ÔZ¶é½FuÊYc0í*ó‘¼}2–”ş‰¼ ”3IÖ´%à‘P|*¯¸Ş=æq=�Öã;P/ˆØ¶ÙılôVˆ¯KÜõ7rø°H㲑§fÖ9“¡Fl*†¬S0T;…±™$?œÕw†@³Sp¯l8dI§3TnNÿ%u¼²Ï?#ğcøןî_ÁP-²"‰©Œ´)ÿü£+=Caô‘©b„Pi~–‡ç¯ x'ä 0Xߟ¶fñúA,AÿÑ˦X;—�dT•g8Oœ¯»·:¨&_&ZîÅ^/áÕè<š5}_ì³öjmğä dÁÔä! ^nØağ'�/ ‘Ÿ,޹B&Ê�©!Üù±¤¦Nܹ›Ô’¨ rùu” '–�xhU¡¿5òÊî€e"¯)Ä Ö2Á'Ö SÁ¹Ü:áÂit ¹�™)‹£@¬¿4lŸh¾hgî^¿wîx-$+7câ—qµkš1q€Kû‡Oɾû0¨²,È Ê6å¡Â7-+¿eØb'�— Cb�¢�r˜Åc—ˆËØ¥ä§.F))äÉ3R Fê-�š îYæèP4Wã™øÔ¶ñçòoÑ�ºéQÁ�'ûvwÄX$Eõ;<,´°¶pXpFxdš^K Ê$9>©pÅÁ‚Kzî6/ê?ú(Xb`qæCÄ9cdïüüQ�fÅ�üáèÑo`€9áØy‡KwÛ©±şñ“uLeÌZe´T¾L{š8Í<�uG ]—iŒÀj(MI°·(ø—¦ÖÄg6ñ®û~*Ï€T‡¯¦Ôl5ä�cğƒÅ>cÆȯϨÍ�íRjâj¯�O›ĞX�)b5쿆îW#2fΣìßH£ôŠ� eš§•€Â€�™˜¸¢5&t’�¦}Ô

Cilegon 1Jl. Australia II No. Kav. H1/2, KIEC, Kota Cilegon, Banten.

Cilegon 2Jl. Australia 1 Kav. B1/2, KIEC, Kota Cilegon, Banten.

Cilegon 3Jl. Australia II Kav. H-1, KIEC, Kota Cilegon, Banten.

SemarangJl. Kw. Industri Candi Tahap V No.A2 53-55, Kota Semarang, Jawa Tengah.

TubanSocorejo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Industri minyak kelapa sawit merupakan salah satu usaha hasil pertanian yang terpenting di Indonesia. Industri kelapa sawit menghasilkan limbah berupa Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS), Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS), dan padatan organik yang berasal dari hasil proses pengolahan tandan buah segar (TBS). Limbah cair dari industri kelapa sawit yang tidak diolah dengan tepat akan menyebabkan timbulnya bau tak sedap pada badan air karena tingginya kandungan bahan organik, minyak dan lemak, dan padatan total tersuspensi. Penelitian ini bertujuan merancang unit pengolahan limbah cair industri minyak kelapa sawit agar sesuai baku mutu Permen LHK RI No 5 Tahun 2014. Karakteristik air limbah kelapa sawit adalah pH 4,2, minyak dan lemak 4.000 mg/L, BOD 278 mg/L, COD 620 mg/L, TSS 18 mg/L, dan Total Nitrogen 750 mg/L. Pengolahan air limbah dapat dilakukan menggunakan teknologi secara fisik, kimia maupun biologis. Unit pengolahan dari industri kelapa sawit terdiri atas sumur pengumpul dan bar screen, grit chamber vortex, grease trap, dissolved air flotation (DAF), netralisasi, koagulasi, flokulasi, bak ekualisasi, sequencing batch reactor (SBR), desinfeksi, sludge drying bed (SDB). Perhitungan neraca massa dari pengolahan di setiap unit menjadi faktor penting agar dapat mengetahui aliran massa semua beban pencemar  yang masuk dan keluar tiap unit pengolahan.

Abdul Fatah Ismail, Universitas Jember

Program Studi S1 Teknik Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember

Jl.Kalimantan 37, Sumbersari Jember 68121

Yeny Dhokhikah, Universitas Jember

Program Studi S1 Teknik Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember

Jl.Kalimantan 37, Sumbersari Jember 68121

Tafany Salsabila Eka Pramudita

Program Studi S1 Teknik Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember

Jl.Kalimantan 37, Sumbersari Jember 68121

Ana Surya Aniska, Universitas Jember

Program Studi S1 Teknik Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember

Jl.Kalimantan 37, Sumbersari Jember 68121

Pengolahan Limbah Secara Kimia

Teknologi pengolahan limbah yang secara kimia melibatkan penambahan bahan kimia tertentu untuk mengendapkan, memisahkan, atau menghilangkan zat-zat pengotor dalam limbah cair. Proses ini meliputi metode seperti:

Metode yang melibatkan penambahan bahan kimia yang disebut koagulan ke dalam limbah cair. Koagulan ini berfungsi untuk membentuk endapan yang dapat mengikat dan mengendapkan partikel-partikel pengotor dalam limbah.

Proses ini memungkinkan partikel-partikel tersebut untuk menggumpal menjadi ukuran yang lebih besar, sehingga lebih mudah dihilangkan dari limbah cair. Contoh bahan kimia dalam koagulasi adalah sulfat aluminium, klorida ferrous, atau polielektrolit.

Metode ini melibatkan penggunaan bahan kimia yang memiliki kemampuan oksidasi, seperti hidrogen peroksida, ozon, atau persulfat. Bahan kimia ini bisa untuk mengoksidasi zat pencemar dalam limbah cair, lalu mengubahnya menjadi bentuk yang lebih mudah untuk diolah.

Proses oksidasi dapat menghancurkan senyawa-senyawa organik yang sulit terurai secara alami dan mengubahnya menjadi senyawa yang lebih sederhana dan tidak berbahaya.

Metode yang melibatkan penggunaan resin penukar ion yang mampu menukar ion dalam limbah cair dengan ion yang terdapat pada resin. Penukar ion ini untuk memisahkan ion-ion tertentu dari limbah cair berdasarkan selektivitas resins.

Proses ini terjadi saat ion pengotor dalam limbah cair berinteraksi dengan resin dan menggantikan ion lain yang terdapat pada resin, sehingga zat pencemar dapat kita pisahkan dari limbah cair.

Metode yang melibatkan penggunaan bahan kimia atau enzim untuk menguraikan senyawa kompleks dalam limbah cair menjadi senyawa yang lebih sederhana. Proses ini memecah senyawa organik kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih kecil, yang lebih mudah kita olah dan pisahkan dari limbah.

Metode degradasi dapat melibatkan proses kimia seperti hidrolisis atau menggunakan enzim-enzim spesifik yang mampu memecah senyawa-senyawa kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana.

Metode yang melibatkan penggunaan ozon (O3) untuk mengoksidasi dan menghilangkan zat pencemar dalam limbah cair. Ozon adalah bentuk alotropi dari oksigen yang sangat reaktif dan dapat memecah senyawa-senyawa organik kompleks.

Proses ozonisasi dapat menghilangkan bau tidak sedap, zat warna, dan senyawa organik yang sulit terurai dalam limbah cair. Ozon juga dapat membunuh mikroorganisme.

%PDF-1.5 %µµµµ 1 0 obj <>>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 595.32 841.92] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœ�[ë�Û¸ÿ ÿƒ>Ú‡µV$E=ŠÃyõn{¹KÚ.ÐÉ}Ю��Î^Ûµä¢é_ß™á[eß!ÀÆ–†ÃáÌð7Ò·¯N}û¥yì“ï¿¿}Õ÷Íã×Í:ùt{8þv{ÿí¸¹ýØ<µû¦oû~H^¿}“¼¾ùâö¯,a2­‹äþËË,Éà<©dšIYgiQ%÷Ï/_dÉþùñå‹O‹�Ë_löO‡åJ,vÍ×f�’÷K¹hŸ–+ÆÍ×dù[rÿ·—/ÞÁ$8‘a-¸HKæ³þ´x£|DÛÄhó,•Ú6J›§µiO1ZÉÒ¢i£k“2e¾wûõrU,ÎK±èúåJ.NmlxÎÄH,Ÿöß`�4Ë—É*Kg"Od-Ó/Wùü1_¤iìODû’•iY|YŒ|8ç韶SâÌRÔµÕ{^Öu5Tý@Ù¢Ž):¹ýˆ*þåÍÝÛ$6¼Hw{V³¤”eʦünÄ�üò€ \¦e®Y~|‡0ñë�ø÷â= _¼Z2 \q9¼ÇÝ’,WåâýÝ/¯�$WϲÏ߸‡wøý±í”Õi!Bf—ŇËâSþ]ÔEZ_ÅOLx¯aR ØšÄ,�Oî+b¾YV°„Á(ƒmRoÀ§Åý»ŸýðþÃ�ˆÞwÑ�Ç]$¼‡Àx,ãUh¼ mÀÑ0¬TEs$ÚnúÙO`³šl¦ÜQ€ˆMÈ!?˜VÉùŒ’‹:W1‘óÄðx—�R6èËýž–ÅÂÄCðíƾ€å3É»v NûŒNü€� ÿê½€ïÄíÔŸ?ŠÁŸÃÙ|ïÏF¶ø8gŠåƼ#ýi‰!˜¤Ùbp–MLÏÚÓR¦k%ÎÛº§¡„J�XȪÉ\¾fV1Z@Mˆ¤-.›¦÷frKî70»s·¬Gµ>MÑ�>yÔý�Ár涾[ê~IHÂK;CcøŸƒÞ€£kÂç¥XíqjÚmƒŽ`¤æ…Õ-ªÍHNrz‚ ��´�j1D@ÃÛühcæ:5kåð�Þïp ½¾¡Y…óú@ÚQ¼ŸíHpXд¨Û^m

Kegiatan  industri  dalam  menghasilkan  suatu  barang  dan  atau jasa  memberikan berbagai dampak positif dalam kegiatan perekonomian di Indonesia.   Namun dari setiap kegiatan produksi yang dilakukan oleh industri tentu menghasilkan dampak negatif juga yakni limbah sebagai hasil sampingan dari kegiatan industri tersebut.   Limbah yang disebut juga polutan adalah bagian yang tidak terlepaskan dari suatu industri, baik industri besar maupun industri kecil. Efek dari limbah yang dihasilkan itu tentu bisa mengganggu keseimbangan lingkungan. Salah satu limbah yang dihasilkan suatu industri dapat berupa limbah   cair.   Limbah cair merupakan sisa dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair.   Limbah cair atau polutan yang dihasilkan oleh suatu industri harus diolah dengan baik agar tidak melewati batas baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Pengolahan limbah cair adalah menjaga air yang keluar tetap bersih dengan menghilangkan polutan yang ada dalam air limbah tersebut, atau dengan menguraikan polutan yang ada didalam air limbah sehingga hilang sifat-sifat dari polutan tersebut. Sebelum melakukan perencanaan dan pelaksanaan pengolahan limbah cair, industri harus memahami manajemen pengelolaan limbah seperti menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah, kebijakan untuk minimasi limbah sebelum menghasilkan dan mengolah limbah, menetapkan personil yang bertanggung jawab terhadap penerapan prosedur pengelolaan dan pengolahan   limbah   serta   melakukan   evaluasi   penerapan   prosedur   pengelolaan   dan pengolahan  limbah. Beberapa  hal  yang  harus  diperhatikan  dalam  pengolahan  limbah meliputi

Ada beberapa cara pengolahan limbah cair yang dapat dilakukan di industri yaitu:

Sebelum membuang limbah cair ke badan air, sebaiknya industri harus memastikan bahwa limbah cair yang dibuang telah aman bagi lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pengambilan sampel limbah cair yang dilakukan di titik outlet pengolahan limbah cair yaitu titik setelah pengolahan limbah cair selesai dilakukan namun sebelum dibuang ke badan air. Pengujian sampel tersebut bisa dilakukan di laboratorium internal maupun laboratorium eksternal yang telah terakreditasi.  Hasil pengujian yang dikeluarkan sebaiknya dibandingkan dengan baku mutu sesuai peraturan perundangan lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh pemerintah dan yang masih berlaku. Baku mutu dapat didefinisikan sebagai ukuran batas atau kadar unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam limbah cair yang akan dibuang atau dilepas ke dalam media air dari suatu usaha dan/atau kegiatan.

Adapun peraturan yang mengatur baku mutu air limbah yang berlaku saat ini secara nasional adalah  Peraturan  Menteri  Lingkungan  Hidup  Republik  Indonesia  Nomor  5  Tahun  2014 tentang baku mutu air limbah.  Peraturan ini mengatur baku mutu air limbah untuk industri pelapisan logam, industri galvanis, industri minyak goreng, industri monosodium glutamate, industri   inosin   monofosfat,   industri   pengolahan   kopi, industri   elektronika,   industri pengolahan susu, industri pengolahan buah-buiahan dan/atau sayuran, industri pengolahan hasil perikanan, industri hasil pengolahan rumput laut, industri pengolahan kelapa, industri pengolahan daging, industri pengolahan kedelai, industri pengolahan obat tradisional atau jamu, industri peternakan sapi dan babi, industri petrokimia hulu, industri gula, industri gula rafinasi, industri cerutu, proses primer basah dalam industri rokok dan/atau cerutu, proses primer kering dalam industri rokok dan/atau cerutu, proses sekunder dalam industri rokok dan/atau cerutu , dan industri oleokimia dasar.  Baku mutu limbah cair bagi industri diatas ditetapkan berdasarkan kemampuan teknologi pengolahan air limbah yang umum digunakan atau berdasarkan daya tampung lingkungan di wilayah industri tersebut untuk memperoleh konsentrasi atau beban pencemaran yang paling tinggi.   Baku mutu untuk tiap industri tentu berbeda untuk setiap parameter dan persyaratannya. Sebagaimana bisa dilihat di Tabel 1 untuk baku mutu industri pelapisan logam dan galvanis, pada Tabel 2 untuk baku mutu industri   Penyamakan Kulit, dan Tabel 3 untuk baku mutu minyak sawit dibawah ini.

TABEL 1.  BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI INDUSTRI PELAPISAN LOGAM DAN GALVANIS

TABEL 2.  BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT

TABEL 3.  BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI INDUSTRI MINYAK SAWIT

Namun demikian, ada beberapa permasalahan dalam mengolah air limbah di industri yang harus diperhatikan, yaitu:

Secara ekonomis, industri akan lebih mudah untuk melakukan pengolahan air limbah yang dilakukan secara terpisah daripada yang telah tercampur dengan sumber air limbah lain. Industri diharapkan sedapat mungkin memisahkan limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan produksi dari limbah cair domestik ataupun dari air hujan. Dengan demikian pelaksanaan pengolahan air limbah industri dapat dilakukan dengan optimal, air limbah yang telah diolah dapat dialirkan ke badan air  dan tidak memberi dampak buruk pada lingkungan sekitar.

%PDF-1.4 %ÓôÌá 1 0 obj << /CreationDate(D:20110610204549+07'00') /Creator(PDFsharp 1.31.1789-g \(www.pdfsharp.com\)) /Producer(PDFsharp 1.31.1789-g \(www.pdfsharp.com\)) /ModDate(D:20110610204549+07'00') >> endobj 2 0 obj << /Type/Catalog /Pages 3 0 R /Outlines 56 0 R >> endobj 3 0 obj << /Type/Pages /Count 6 /Kids[16 0 R 26 0 R 40 0 R 46 0 R 52 0 R 55 0 R] >> endobj 4 0 obj << /Font << /TT2 5 0 R /TT4 8 0 R /TT6 10 0 R /TT13 12 0 R >> /ProcSet[/PDF/Text] /ExtGState << /GS1 14 0 R >> >> endobj 5 0 obj << /Type/Font /Encoding/WinAnsiEncoding /BaseFont/NNBBDI+TimesNewRomanPSMT /FirstChar 32 /LastChar 243 /Subtype/TrueType /FontDescriptor 6 0 R /Widths[250 0 0 0 0 833 778 0 333 333 500 564 250 333 250 278 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 278 278 564 564 564 444 921 722 667 667 722 611 556 722 722 333 389 722 611 889 722 722 556 0 667 556 611 722 722 944 0 722 611 333 0 333 0 500 0 444 500 444 500 444 333 500 500 278 278 500 278 778 500 500 500 500 333 389 278 500 500 722 500 500 444 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 333 333 444 444 0 500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 400 549 0 0 0 0 0 0 0 0 310 0 0 750 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 564 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 500] >> endobj 6 0 obj << /Type/FontDescriptor /FontFile2 7 0 R /FontBBox[-568 -307 2000 1007] /FontName/NNBBDI+TimesNewRomanPSMT /Flags 34 /StemV 82 /CapHeight 656 /XHeight 0 /Ascent 891 /Descent -216 /ItalicAngle 0 /FontFamily(Times New Roman) /FontStretch/Normal /FontWeight 400 >> endobj 7 0 obj << /Length 51498 /Filter/FlateDecode /Length1 80340 >> stream H‰TVp×½oW»B_¯,iå•%[K²õ³þ’�l­ Ø8Šm&`ŠÁÀ€1¶‰¡H1!„šO€40d¦-4¡€S~Æ.,� p;“a’NgÚ´C ôL¦ÈÔã´ÄŸ¾UšLº³{Þ½ûÞήÞ9÷ 5ô ÍsÕT?y¸»à9 ÆÃõ‹ŠCÌ+¾§€ÐY¼êå¶Î–î?0<

Affam, A. C., & Chaudhuri, M. (2013). Degradation of pesticides chlorpyrifos, cypermethrin and chlorothalonil in aqueous solution by TiO2 photocatalysis. J Environ Manage, 130(0), 160-165, doi:http://dx.doi.org/10.1016/j.jenvman.2013.08.058.

Andreozzi, R., Caprio, V., Insola, A., & Marotta, R. (1999). Advanced oxidation processes (AOP) for water purification and recovery. Catalysis Today, 53(1), 51-59, doi:http://dx.doi.org/10.1016/S0920-5861(99)00102-9.

Beulah, S. S., & Muthukumaran, K. (2020). Methodologies of Removal of Dyes from Wastewater: A Review. International Research Journal of Pure and Applied Chemistry, 68-78.

Cheremisinoff, N. P. (2001). Handbook of water and wastewater treatment technologies: Butterworth-Heinemann.

Clark, R. M., Hakim, S., & Ostfeld, A. (2011). Handbook of water and wastewater systems protection (Vol. 2): Springer.

Kristijarti, A. P., Suharto, I., & Marieanna, M. (2013). Penentuan Jenis Koagulan dan Dosis Optimum untuk Meningkatkan Efisiensi Sedimentasi dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah Pabrik Jamu X. Research Report-Engineering Science, 2.

Ladhe, A. R., & Krishna Kumar, N. S. (2010). Application of Membrane Technology in Vegetable Oil Processing. 63-78, doi:10.1016/b978-1-85617-632-3.00005-7.

Martini, S., Afroze, S., & Roni, K. A. (2020). Modified eucalyptus bark as a sorbent for simultaneous removal of COD, oil, and Cr (III) from industrial wastewater. Alexandria Engineering Journal.

Martini, S., Ang, H. M., & Znad, H. (2017). Integrated ultrafiltration membrane unit for efficient petroleum refinery effluent treatment. Clean Soil Air Water, 45(2), 1-9, doi:10.1002/Clen.201600342.

Martini, S., Znad, H. T., & Ang, H. M. (2014). Photo-assisted fenton process for the treatment of canola oil effluent. Chemeca 2014: Processing excellence; Powering our future, 1519.

Spellman, F. R. (2013). Handbook of water and wastewater treatment plant operations: CRC press.

Sridhar, S., Kale, A., & Khan, A. A. (2002). Reverse osmosis of edible vegetable oil industry effluent. Journal of Membrane Science, 205(1–2), 83-90, doi:http://dx.doi.org/10.1016/S0376-7388(02)00065-0.

Wahi, R., Chuah, L. A., Choong, T. S. Y., Ngaini, Z., & Nourouzi, M. M. (2013). Oil removal from aqueous state by natural fibrous sorbent: an overview. Separation and Purification Technology, 113, 51-63.

Teknologi pengolahan limbah telah menjadi topik yang semakin penting di era modern ini. Seiring dengan pertumbuhan populasi dan perkembangan industri, limbah hasil industri semakin meningkat dan dapat menjadi ancaman serius terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Namun, dengan adanya inovasi, solusi yang efektif dapat kita temukan. Pada artikel ini, kita akan mempelajari pengolahan limbah cair industri yang dapat memberikan kontribusi positif dalam mengatasi masalah limbah yang semakin parah.

Plasma Arc Waste Disposal

Teknologi plasma arc menghasilkan suhu tinggi untuk mengubah limbah menjadi gas atau bahan padat yang tidak berbahaya. Proses ini menghasilkan sedikit residu dan dapat mengolah berbagai jenis limbah, termasuk limbah medis dan berbahaya.

Pengolahan Limbah dengan WTP (Water Treatment Plant)

Sistem WTP (Water Treatment Plant) dirancang untuk mengolah sumber daya air, seperti air tanah atau air sungai, menjadi air yang aman untuk digunakan dalam kebutuhan domestik, komersial, dan industri. Air yang diperoleh dari alam sering mengandung kontaminan yang dapat membahayakan kesehatan manusia atau kualitas produksi industri jika digunakan tanpa pengolahan terlebih dahulu. Oleh karena itu, WTP sangat penting untuk memastikan kualitas air yang baik dan memenuhi standar baku mutu air.

Proses pengolahan dalam WTP umumnya melibatkan beberapa tahapan, seperti:

Pengolahan Lanjutan (Tertiary Treatment)

Tahap terakhir adalah pengolahan lanjutan yang bertujuan untuk menghilangkan kontaminan yang masih tersisa setelah pengolahan fisik, kimia, dan biologis. Pengolahan lanjutan biasanya dilakukan untuk mengurangi kadar senyawa tertentu, seperti nitrogen dan fosfor, yang dapat mencemari lingkungan.

Beberapa teknik yang digunakan pada tahap ini termasuk filtrasi halus, pengolahan dengan UV (untuk membunuh patogen), dan adsorpsi dengan karbon aktif.